Beranda Berita Dampak Minyak Rem Mobil yang Jarang Diganti secara Rutin

Dampak Minyak Rem Mobil yang Jarang Diganti secara Rutin

Otobandung – Dampak Minyak Rem Mobil yang Jarang Diganti secara Rutin.

Minyak rem mobil termasuk komponen yang berperan penting dalam mendukung kenyaman berkendara. Itulah mengapa, penting untuk melakukan penggantian minyak rem secara rutin. Sebab, pengereman mobil Anda sangat dipengaruhi oleh kualitas minyak rem.

Bila tidak diganti secara rutin, maka Anda akan menghadapi risiko pengereman mobil yang tidak optimal ketika berkendara.

Keamanan Anda sebagai pengendara pun ikut dipertaruhkan karena Anda jarang mengganti minyak rem. Jadi, pahami dampak berikut ini jika Anda jarang mengganti minyak rem!

Minyak rem memiliki fungsi utama sebagai pendorong piston pada kaliper rem. Dorongan tersebut dilakukan untuk membuat kampas dapat menjepit cakram sesuai tekanan saat tuas master ditarik.

Serupa seperti oli, minyak rem berperan sebagai pelumas yang dapat mengurangi panas dari peristiwa pergesekan logam dengan komponen pengereman pada mobil. Minyak rem turut berperan penting pada jenis pengereman hidrolik, atau bisa disebut rem cakram.

Tanpa adanya minyak rem, sistem pengereman yang terdapat pada rem hidrolik akan gagal berfungsi walaupun ditarik dengan sekuat tenaga.

Mengingat fungsinya yang krusial tersebut, Anda sebaiknya mengganti minyak rem setiap 2 tahun sekali. Pola pengereman pun turut mempengaruhi durasi ketahanan minyak rem.

Baca Juga : Rem Depan atau Belakang, Pakai Yang Mana?

Contohnya, penggantian minyak rem 2 tahun satu kali cocok bagi Anda yang berkendara di jalan tol serta tidak sering melakukan pengereman.

Sedangkan, Anda yang berkendara di jalanan padat dan macet sebaiknya melakukan penggantian minyak rem 1 tahun sekali. Lalu, bila tidak mengganti minyak rem mobil secara rutin, maka Anda akan mengalami tiga masalah utama pada sistem pengereman mobil, yaitu:

  • Minyak rem akan rusak akibat panas yang muncul ketika proses pengereman
  • Rangkaian selang pada sistem pengereman mobil akan mengeluarkan partikel kecil berupa karet, kotoran, hingga partikel besi apabila berkarat, yang mana hal tersebut akan membuat minyak rem terkontaminasi dan tidak bisa bekerja dengan baik.
  • Proses pengereman akan menghasilkan kelembapan yang membuat rem jadi berkarat serta titik didih pada minyak rem menurun

Tiga masalah tersebut akan mengurangi kemampuan pengereman mobil, hingga berisiko membuat rem gagal berfungsi atau blong. Jadi, rem tidak cakram lagi dalam menjalankan fungsinya mengurangi kecepatan laju mobil.

Dampak terburuk yang mungkin terjadi bila tidak rutin mengganti minyak rem adalah kecelakaan berkendara karena salah satu komponen terpenting mobil, yaitu rem, tidak dapat mengontrol laju mobil dengan maksimal.

Sumber : Suzuki

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here