Cal Crutchlow diizinkan mengikuti enam balapan terakhir MotoGP musim ini tahun lalu untuk menggantikan Andrea Dovizioso, yang pensiun dari kejuaraan setelah balapan di Milan. Balapan sangat membantu dalam memahami masalah Yamaha sendiri, jelas pembalap penguji pabrikan Jepang itu.
Pembalap berusia 37 tahun itu berkata kepada “Crash.net”: “Berada di trek dengan motor lain berarti saya memahami masalahnya dengan lebih baik. Karena saya bisa melihat dengan sangat jelas di mana persaingan lebih kuat dan memberikan umpan balik itu.”
Crutchlow yakin bahwa informasinya kepada para insinyur berbeda dengan umpan balik dari pembalap reguler Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. Dia menjelaskan: “Masalahnya adalah, saat Anda berselancar di lapangan, Anda selalu memiliki banyak pegangan. Tapi di balapan akhir pekan, itu tidak selalu menjadi kenyataan. Dia harus menghadapi sedikit cengkeraman dalam tiga sesi latihan bebas pertama. Jadi ketika saya menguji, kondisinya realistis dalam hal itu.”
Dan orang Inggris itu juga menekankan: “Saya pikir saya tahu arah yang harus kita tuju dan saya juga mengatakannya kepada tim. Satu masalah adalah mesin 2022 sangat agresif. Dan kami mengalami masalah dengan itu karena kami tidak bisa benar-benar berakselerasi keluar dari tikungan. Kami harus meningkatkan itu.”
Keuntungannya adalah Yamaha sekarang mengambil pendekatan yang berbeda, Crutchlow juga menjelaskan: “Yamaha sekarang mengambil pendekatan yang lebih agresif, dan itu juga perlu. Lin Jarvis dan Maio Meregalli mengendalikan situasi, dan tentu saja itu hal yang baik.”
Sumber : Speedweek
