Otobandung – Toyota mengatakan akan memproduksi 10,6 juta kendaraan untuk tahun kalender 2023 tetapi tetap mewaspadai kekurangan rantai pasokan.
Pabrikan mobil Jepang itu mengatakan bahwa penyebaran COVID-19 sepanjang 2022 dan berlanjutnya kelangkaan suku cadang termasuk semikonduktor mendorongnya untuk berulang kali menyesuaikan rencana produksinya. Pendekatannya untuk tahun 2023 adalah menempatkan prioritas tertinggi pada keselamatan dan kualitas “sambil melakukan segala upaya untuk mengirimkan kendaraan sebanyak mungkin kepada pelanggan kami secepat mungkin.”
Toyota mencatat telah menetapkan volume produksi dasar dengan fluktuasi risiko ke bawah sekitar 10 persen. Hal ini membantu mengomunikasikan rencana produksi kepada pemasok dan pemangku kepentingan lainnya serta memasukkan berbagai rentang karena akan ada risiko fluktuasi pada batas atas volume produksinya jika terjadi kekurangan pasokan suku cadang seperti yang terjadi pada tahun 2022.
“Situasi tahun ini tetap sulit diprediksi karena faktor-faktor seperti kelangkaan semikonduktor dan penyebaran COVID-19,” tambah Toyota . “Namun, kami akan terus memeriksa dengan hati-hati pasokan suku cadang dan situasi pemasok untuk menciptakan rencana produksi yang lebih stabil dan mengurangi beban pemasok, sambil mempertimbangkan semua kemungkinan langkah fluktuasi produksi untuk memastikan bahwa kami dapat mengirimkan kendaraan sebanyak mungkin kepada pelanggan kami pada tanggal paling awal. .”
Bulan ini, Toyota bermaksud membangun sekitar 700.000 kendaraan, dengan sekitar 200.000 dibuat di Jepang dan 500.000 sisanya dirakit di pabrik luar negeri.
Sumber : Carscoops
