otobandung.com – Puluhan showroom berjejer di sepanjang jalan baik berupa bangunan maupun yang sengaja menggunakan bahu jalan sebagai lapak barang jualannya. Di sini para calon pembeli dapat memilih berbagai ragam motor bekas pabrikan. Mulai dari vespa produksi tahun 1970 hingga motor sport 150 cc tahun 2015. Tawar-menawar pun menjadi hal yang lumrah dilakukan calon pembeli dan penjual untuk mendapatkan harga yang bisa disepakati bersama.
Menurut Uyung yang sudah belasan tahun berkecimpung di bisnis ini, rata-rata kondisi motor yang dijualnya bagus karena dirinya sangat selektif dalam memilih unit motor bekas dan membenahinya dahulu sebelum dijual. Setiap hari sentra ini selalu dikunjungi oleh orang-orang yang sedang mencari motor bekas.
“Tidak rutin setiap harinya ada motor yang laku kejual tapi minimal pasti ada belasan orang yang lihat-lihat,”katanya kepada wartawan.
Uyung, mengungkapkan, maraknya jual beli melalui media online pun ternyata tidak menekan minat calon pembeli motor bekas. Diakui oleh Deni pemilik Showroom WG 2000 yang juga berada di Ciateul, toko online tidak membuat bisnisnya lesu. Namun begitu para calon pembeli tetap harus jeli saat membeli motor bekas di sentra ini, karena tidak ada jaminan semua motor bekas dibenahi terlebih dahulu sebelum dijual.
“Para calon pembeli harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu secara mendetail, agar puas dengan motor yang dibeli,” ungkapnya.
Uyung, menegaskan, banyaknya konsumen yang membeli motor di daerah ini ditunjang pula dengan daerah sekitar Ciateul yang menjadi primadona bagi mereka yang ingin membeli aksesoris untuk sepeda motor dan pengendara, seperti Jalan Pungkur dan Astana Anyar yang letaknya tidak jauh dari Inggit Garnasih.
“Saat ini konsumen yang datang tidak seramai dulu, karena banyaknya bermunculan shorum motor bekas di bandung,” pungkasnya.
