otobandung.com– Kendaraan masa depan sudah eksis di Belanda. Tepatnya di kompleks Wageningen University di Kota Wageningen, Provinsi Gelderland. Kamis waktu setempat (28/1), kendaraan roda empat tanpa sopir itu menjajal rutenya. Musim panas nanti, kendaraan bernama WEpod tersebut beroperasi untuk umum.
Bus mini yang nantinya menjadi angkutan publik tersebut bisa mengangkut maksimal enam penumpang. Karena menggunakan energi listrik, WEpod jelas ramah lingkungan. Dalam tahap pengenalan, kendaraan buatan Prancis itu hanya akan beroperasi di area terbatas. Yakni, Kota Ede dan Wageningen yang jaraknya berkisar 8 kilometer. Secara bertahap, area operasional WEpod akan diperluas.
’’Saat ini, ada dua WEpod yang beroperasi di area kampus. Setelah uji coba sukses, dua WEpod itu baru akan beroperasi di luar kampus,’’ kata Jac Niessen, jubir sains Wageningen University.
Kamis lalu, Menteri Infrastruktur Belanda Melanie Schultz van Haegen berkesempatan menjadi yang pertama menjajal WEpod. Tanpa ruang kemudi dan desain minimalis, kabin penumpang terkesan sangat lega.
Dalam uji coba tersebut, WEpod melaju dengan kecepatan sekitar 25 kilometer per jam. Untuk berkeliling kampus, kendaraan pintar itu butuh waktu kira-kira 12 menit. Menurut Niessen, kecepatan maksimal WEpod adalah 40 kilometer per jam. Dalam sekali operasional sampai kemudian mengisi ulang baterai, WEpod bisa melayani rute sejauh 100 kilometer.
Karena dioperasikan dari pusat kendali yang terletak di area kampus, seluruh trayek WEpod sudah terprogram. Karena itu, operator harus mendokumentasikan kondisi jalanan yang akan dilalui WEpod.
Termasuk letak pepohonan dan lampu lalu lintas. Itu dilakukan supaya bus mini tanpa sopir tersebut bisa melaju dengan lancar dan penumpang merasa aman.
Namun, meski semua telah terprogram sebelum kendaraan melaju, Niessen mengatakan bahwa WEpod juga bisa dikendalikan oleh operator. Khususnya dalam situasi darurat. Karena itu, WEpod pun diperlengkapi dengan berbagai peranti canggih yang terhubung dengan panel kemudi dan rem. ’’Ada kamera, radar dan sensor laser, serta komputer di kabin penumpang,’’ ujar Niessen. (AFP)
