Beranda Berita Marc Marquez Sulit dikalahkan Karena Keras Kepala

Marc Marquez Sulit dikalahkan Karena Keras Kepala

Juara MotoGP enam kali itu berlomba-lomba untuk menyamai perolehan gelar saingannya Valentino Rossi pada 2023, jika ia dapat mengatasi sejarah panjang cedera dan motor sub-par Repsol Honda.

Dua tahun terakhir telah menjadi mimpi buruk cedera bagi Marc Marquez yang merupakan pembalap paling berprestasi di grid saat ini dengan jarak tertentu.

“Bukan kebetulan saya lajang,” candanya di TV Spanyol. “Dalam balapan saya sulit untuk bertahan karena saya sangat keras kepala dan saya memiliki rutinitas.

“Adrenalin adalah satu-satunya energi yang memberinya ritme dan motivasi.

“Saya tidak suka santai, relaksasi membuat saya bosan. Saya tidak bisa berkonsentrasi.

“Saya tidak punya passion ke pantai atau jalan-jalan, passion saya adalah sepeda motor. Itu membuat saya mencapai limit.

“Kebahagiaan meliputi saya hanya setelah menang dan merayakannya bersama keluarga saya.

“Saya selalu dewasa untuk usia saya, karena ketika saya berusia 12 tahun saya sudah dikelilingi oleh orang-orang yang menurut usia bisa menjadi ayah atau kakek saya.

“Saya tumbuh dikelilingi oleh orang tua. Saya tidak pernah pergi ke perkemahan musim panas dengan teman-teman saya. Tapi itu adalah keputusanku.”

Marquez terpaksa mempertimbangkan pensiun dini musim panas lalu ketika dia menjalani operasi lengan besar keempat, yang meninggalkannya dengan bekas luka yang mengerikan.

Tapi itu juga menghilangkan rasa sakit yang melanda awal musim lalu.

“Sebelum saya menjalani operasi di lengan saya, penarikan adalah pilihan,” katanya.

“Sekarang tidak, saya tidak merasakan sakit lagi… Neraka itu sulit. Karena ketika ada rasa sakit seperti itu, karakter Anda juga berubah.

“Saya berasal dari karier olahraga yang terlihat seperti pahlawan super dan tiba-tiba, dalam semalam, patah tulang, infeksi, operasi, dan saat itulah Anda bisa tenggelam. aku kacau.”

Marquez akan bergabung dengan rekan setim baru Joan Mir , juara dunia 2020 bersama Suzuki, tahun ini.

Honda, yang mencetak poin nol di balapan MotoGP untuk pertama kalinya dalam 40 tahun musim lalu di Jerman, harus mengantarkan bintang mereka dengan mesin yang mampu menantang dominasi Ducati.

Francesco Bagnaia memasuki tahun ini sebagai juara bertahan tetapi rekan setimnya Enea Bastianini  akan mengikutinya, dan Fabio Quartararo dari Yamaha  pasti akan berada di depan juga.

Sumber : Crash.net

BAGIKAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here