Otobandung – Frank Stephenson adalah orang yang sangat jujur karena dia tidak takut untuk mengutarakan pendapatnya dalam video yang diunggah di akun YouTube pribadinya. Anggap saja dia tidak terpikat dengan 2 Series Coupe (G42) terbaru saat keluar . Terlibat dalam proses desain BMW X5 generasi pertama (E53) dan MINI modern orisinal, desainer otomotif kelahiran Casablanca ini memberikan pendapatnya tentang konsep terbaru BMW – i Vision Dee.
Diluncurkan bulan lalu di Pameran Elektronik Konsumen 2023 di Las Vegas, Dee menampilkan evolusi teknologi pengubah warna yang kami lihat tahun lalu di CES di mana BMW menghadirkan iX Flow . Untuk sedan listrik, bodinya dibagi menjadi tidak kurang dari 240 segmen E Ink yang dapat dikontrol secara individual. Stephenson percaya itu mungkin saja menjadi langkah selanjutnya dalam kustomisasi mobil, tetapi merek mewah Jerman itu telah menahan diri untuk mengatakan apakah dan kapan teknologi itu akan diterapkan pada mobil produksi. Untuk Dee, panel-panel tersebut – yang memanjang ke roda – dapat dikonfigurasi dalam salah satu dari 32 warna yang tersedia.
Perancang berusia 63 tahun itu berpendapat bahwa selama beberapa dekade, BMW telah membangun tradisi merilis eksterior berwarna-warni dengan rangkaian mobil seninya. Jika bodi Dee yang dapat berubah warna menjadi kenyataan pada mobil pelanggan, pemilik akan memiliki kemungkinan untuk mengubah tampilan kendaraan – baik seluruh bodi atau hanya sebagian saja – bahkan setelah membeli mobil tersebut.
Stephenson juga penggemar tampilan head-up yang dapat disesuaikan yang memungkinkan pengemudi memilih jumlah info yang ditampilkan oleh HUD. Beberapa dari teknologi tersebut akan mengalir ke EV produksi pada tahun 2025 dengan dirilisnya model pertama berdasarkan arsitektur Neue Klasse, yaitu sedan dan crossover di segmen 3 Seri.
Sumber : Bmwblog
