Seperti misalnya di jalur pegunungan yang berliku-liku, pengguna jalan diwajibkan untuk mengikuti garis marka jalan.
Biasanya karena ingin cepat, Anda cenderung memacu kendaraan dengan lebih agresif, terutama di jalur menurun sehingga melupakan garis jalan tidak putus-putus di tengahnya.
Namun patut diingat, jalan umum bukanlah sirkuit balap sehingga Anda harus mengetahui batas kecepatan yang ditetapkan.
Alasan Menyalip di Tikungan Berbahaya
Menyalip kendaraan lain di tikungan jelas berbahaya karena blindspot cukup besar dan lebih sulit mengontrol kendaraan.
Anda tidak dapat melihat kendaraan lain dari arah berlawanan sehingga sulit memperkirakan kondisi di depan.
Selain itu, posisi mobil yang sedang berbelok membuat Anda tidak bisa dengan mudah meng-counter arah kemudi dalam kondisi darurat.
Termasuk melakukan pengereman lantaran tidak disarankan menginjak pedal rem ketika mobil berbelok karena bisa membuat ban kehilangan daya cengkeram di jalan.
Makanya, Anda harus menjaga kesabaran ketika mengikuti mobil lain yang lebih lambat di rute berliku dan tidak memaksakan diri untuk menyalip.
Jangan lupa untuk menjaga jarak aman sebagai langkah pencegahan jika kendaraan di depan melakukan manuver tiba-tiba atau tidak kuat menanjak.
Apalagi ditambah jika saat itu jalan licin atau hujan turun, otomatis tingkat kesulitan semakin tinggi.
Itulah mengapa di jalur pegunungan banyak terpasang rambu rawan kecelakaan supaya Anda berhati-hati.
Yang tidak kalah penting, Anda dan pengemudi lain dari arah berlawanan sama-sama tidak dapat melihat saat di tikungan.
Akibatnya jika memaksa menyalip bisa bertemu tiba-tiba di tengah tikungan dan mengakibatkan kecelakaan fatal.
Sumber : toyota.astra.co.id
