
Otobandung – Menyetir bisa menjadi salah satu kegiatan yang menguras tenaga dan pikiran. Tapi si pengendara memiliki tanggung jawab untuk tetap selalu fokus dan turut menjaga keselamatan di jalan.
Berkendara dengan sembrono bisa membahayakan keselamatan Anda, pengguna jalan lain, serta mobil Anda sendiri. Belum lagi Anda juga bisa ditilang hingga lisensi berkendara dicabut jika berkendara sembarangan. Tanpa disadari, berikut 5 kebiasaan buruk saat berkendara yang bisa membuat mobil Anda cepat rusak.
Ngerem mendadak
Kebiasaan mengerem mepet dengan kendaraan yang sudah berhenti dengan jarak dekat dapat membuat mobil selip. Belum lagi mobil juga berisiko ditabrak dari belakang. Kalau sering dilakukan, hal ini membuat ban dan rem bekerja lebih keras. Akibatnya ban dan rem tak berumur panjang. Ujung-ujungnya, Anda harus merogoh kocek lebih dalam karena penggantian ban dan rem yang lebih cepat dari seharusnya.
Menghantam lubang dan polisi tidur
Dalam sebuah laporan ditemukan bahwa satu dafi tiga mobil rusak karena sering menghantam lubang dengan kecepatan tinggi. Sebaiknya jalanan berlubang sebisa mungkin dihindari.
Keseringan menghantam lubang bisa merusak ban dan juga keseimbangan roda. Pun demikian saat Anda melintas di polisi tidur dan jalanan bergelombang.
Melintas di jalanan bergelombang tanpa menurunkan kecepatan dapat berpotensi merusak bagian depan dan belakang mobil, sisi bawah serta knalpotnya.
Mengganti gigi dari ‘D’ ke ‘R’ sebelum mobil berhenti
Mengganti gigi dari ‘R’ ke ‘D’ atau sebaliknya tanpa menunggu mobil berhenti total dapat merusak transmisi mobil otomatis. Transmisi bakal cepat aus dan Anda harus siap-siap merogoh kocek dalam-dalam untuk memperbaikinya. Hal ini pun bisa terjadi pada mobil manual. Jadi sebaiknya jika ingin memindahkan gigi, pastikan mobil sudah berhenti sepenuhnya.
Membawa banyak barang di bagasi mobil
Mobil-mobil zaman sekarang didesain untuk mampu memboyong bobot yang berat. Tapi tak berarti boleh membawa beban yang berlebihan. Biasanya pada buku manual tertera beban maksimum yang bisa diangkut suatu mobil. Dengan begitu Anda bisa memperkirakan berapa banyak barang yang bisa diangkut ke dalam mobil.
Jika semakin banyak beban yang dibawa otomatis menambah tegangan pada rem, suspensi, dan motor penggerak. Selain itu, menaruh banyak barang bawaan di bagasi yang tak perlu juga bisa membuat mobil boros bensin bahkan kemungkinan emisi yang dikeluarkan lebih banyak.
Mobil jarang dirawat
Seperti halnya manusia, mobil juga butuh dirawat. Mobil sendiri jika mengalami kerusakan akan memberikan tanda-tandanya kepada si pengendara. Dengan melakukan perawatan secara rutin maka bisa mencegah kerusakan tersebut. Atau setidaknya bisa memperpanjang usia komponen pada mobil Anda.
Ban misalnya, harus dicek secara rutin baik itu tekanan hingga bentuknya. Sebagai komponen penting pada mobil dan bersentuhan langsung dengan jalan, ban yang sudah tidak layak sebaiknya diganti secepatnya. Tekanan ban juga harus diisi sesuai dengan anjuran pabrikan demi menghindari pecah ban di jalan.
Sumber : wuling.id