Beranda Berita Cara Membedakan Jenis Oli Transmisi Matik Lewat Dipstick

Cara Membedakan Jenis Oli Transmisi Matik Lewat Dipstick

Otobandung – Tersedia waktu luang karena #DiRumahAja, Anda bisa mulai dengan belajar mengenai oli transmisi otomatis atau matik.

Banyak ragam oli transmisi matik yang disesuaikan dengan tipe mesin, tahun keluaran, dan teknologi yang dipakai.

Supaya tidak salah dalam mengganti oli matik mobil Toyota, Anda bisa memperhatikan warna dipstick atau tongkat untuk mengukur ketinggian oli.

Mobil matik di Indonesia hanya membedakan dua tipe transmisi otomatis, yakni jenis CVT dan konvensional, alias masih menggunakan rasio gigi di dalamnya.

Tapi di transmisi konvensional sendiri, teknologinya pun terus dikembangkan sehingga memerlukan spesifikasi pelumasan yang berbeda.

Transmisi matik tanpa roda gigi alias CVT memerlukan pelumas yang dibuat khusus untuk transmisi jenis ini.

Lain halnya dengan jenis konvensional dengan rasio roda gigi yang memiliki ragam pilihan pelumas transmisi, dari Dextron III, T-IV hingga WS.

Untuk membedakannya, Anda dapat melihat dari warna dipstick. Jika berwarna kuning, artinya pelumas rekomendasinya masih standar Dextron III.

Sedangkan untuk dipstick warna orange, diperuntukan oli matik dengan standar T-IV. Sementara dipstick warna hitam atau tanpa dipstick untuk model Toyota terbaru, memerlukan pelumas matik berstandar WS.

Perbedaan ini didasari terhadap perkembangan teknologi dari transmisi tersebut, dimana untuk generasi awal, peran oli lebih digunakan untuk perpindahan gigi secara mekanikal berdasarkan tekanan.

Kemudian peran elektronik mulai disematkan sehingga memerlukan pelumas dengan standar T-IV yang tidak mengganggu kinerja elektronik di dalamnya.

Sedangkan pelumas matik dengan standar WS, diperuntukan untuk memberikan kinerja transmisi kian responsif dengan tingkat kekentalan oli lebih encer ketimbang jenis lainnya lantaran memiliki saluran yang lebih kecil.

Alhasil, transmisi berstandar oli WS menggunakan spesifikasi di bawahnya – yang notabene lebih kental – otomatis kinerjanya akan terganggu.

Begitu pun sebaliknya, jika terlampau encer, otomatis akan membuat tekanan  yang diinginkan menjadi tidak tercapai.

Sumber : toyota.astra.co.id/Salsa

BAGIKAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here