Otobandung – Cerita mengenai mobil terbakar sendiri di jalan selalu terulang. Biasanya mobil terbakar sendiri timbul akibat kecerobohan dan ketidakpedulian pemilik mobil.
Sebenarnya mobil tidak akan terbakar sendiri tanpa ada pemicu awal. Anda bisa mengurangi potensi mobil terbakar sendiri dengan beberapa tips berikut :
1. Perhitungkan Modifikasi Kelistrikan
Perhitungkan baik-baik jika Anda mau melakukan modifikasi kendaraan, apalagi yang menyangkut sistem kelistrikan mobil. Cobalah sempatkan berdiskusi dengan teknisi bengkel resmi mobil Anda supaya aman.
Salah satu contoh modifikasi yang berpotensi dapat menyebabkan kebakaran adalah mengubah lampu utama atau foglamp dengan alasan kurang terang.
Atau mengubah kelistrikan di dalam mobil dengan cara memotong kabel, seperti membuat jalur baru untuk koneksi ponsel.
Jika dilakukan sembarangan, punya risiko mudah panas dan terbakar sendiri. Meski sepele, namun modifikasi tersebut mengubah beban kelistrikan mobil. Apalagi bila modifikasi dilakukan dengan cara yang kurang baik dan rapi.
Dan jangan lupa, modifikasi pada komponen mobil dapat menyebabkan garansi gugur bila suatu saat Anda mengklaim suatu kerusakan dan ternyata sebabnya adalah perubahan teknis tersebut.
2. Tidak Menyimpan Barang Mudah Terbakar
Hindari menyimpan barang-barang yang mudah terbakar di dalam kabin mobil, seperti bensin, tinner, parfum cair, dan korek api gas.
Barang tersebut mengandung bahan aktif yang jika diletakkan di dalam ruang tertutup dengan suhu udara tinggi bisa berpotensi menimbulkan api dan menyebabkan kebakaran.
Termasuk misalnya meletakkan ponsel yang sedang di-charge menggunakan power bank. Panas yang ditimbulkan bisa saja memicu terbakarnya permukaan kain atau plastik di dalam mobil.
3. Hati-hati Barang Mudah Terbakar di Dalam Kap Mesin
Pasti ada di antara Anda yang pernah kelupaan meletakkan kain bekas mencuci mobil di dalam kap mesin. Atau meletakkan kain bekas membersihkan spare part secara sembarangan sehingga tertinggal di dalam kap mesin.
Intinya adalah, hindari meletakkan barang-barang yang mudah terbakar di dalam kap mesin. Benda tersebut jika terkena sumber panas seperti pipa knalpot bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.
4. Cek Oli Mesin
Bisa saja terjadi kebocoran pada oli mesin. Tetesan oli mesin dapat terbakar bila mengenai bidang panas seperti pipa knalpot.
Di samping itu, jika Anda tidak rutin mengganti oli sesuai ketentuan, maka senyawa kimia dalam oli akan berubah.
Perubahan tersebut akan berimbas pada mesin yang jadi cepat panas, komponen di dalamnya aus, dan berpotensi terjadi kebakaran jika terpercik.
5. Dilarang Parkir Dekat Sumber Api
Karena buru-buru, bisa saja ketika parkir kamu tidak sadar bahwa di sebelah mobil ada sumber api, seperti tempat sampah. Apalagi kalau ternyata isi tempat sampah tersebut baru saja dibakar.
Bara api dari sisa pembakaran yang terbang dapat mengenai bagian mobil yang sensitif seperti kabel kelistrikan.
Mesin yang masih panas juga berisiko terbakar jika terkena sampah plastik yang terbang terbawa angin. Oleh sebab itu, saat berhenti pastikan dulu mobil kamu aman dari sumber panas.
6. Perhatikan Indikator Mesin
Indikator mesin merupakan penanda saat ada problem di mobil. Misal, kalau indikator suhu mesin naik, artinya ada masalah pada mesin mobil Anda.
Segera cek supaya tidak menjadi masalah besar bahkan berakibat mobil terbakar sendiri. Segera tepikan mobil dan matikan mesin.
7. Servis Berkala di Bengkel Resmi
Lakukan servis berkala di bengkel resmi sesuai rekomendasi pabrikan. Selain rutin mengganti oli setiap servis berkala, area mesin juga dicek untuk melihat risiko kebocoran dan kerusakan sistem oli, bahan bakar, dan kelistrikan.
Sumber : toyota.astra.co.id/IndriTraveller