
Meskipun demikian masih banyak pengguna yang belum paham bagaimana melakukan perawatan berkala bagi mobil bertransmisi otomatis. Berikut ini ulasan singkat cara merawat mobil transmisi otomatis sesuai dengan petunjuk pada buku manual kendaraan.
Ganti oli transmisi
Ini adalah hal yang tidak boleh dilupakan oleh pemilik mobil bertransmisi otomatis. Mengingat kegunaan oli transmisi ini sangatlah vital, untuk melumasi bagian mekanis di dalam sistem transmisi. Pada perawatan berkala mobil bertransmisi matik, akan dilakukan pengecekan oli transmisi setiap 20.000 km. Jika ditemukan kekurangan pada oli transmisi ini sebaiknya segera ditambah untuk menghindari terjadinya kerusakan pada sistem transmisi.
Apabila kendaraan dipergunakan pada medan operasi yang berat maka pemeriksaan harus dilaksanakan lebih sering dari jadwal standar yang ada di buku manual kendaraan.
Adapun yang dimaksud dengan penggunaan kondisi berat ini antara lain sebagai berikut.
- Mobil sering digunakan di daerah berdebu atau di area yang terkena udara laut atau air garam.
- Berkendara di jalanan kasar atau rusak, jalan yang terendam (banjir) atau perbukitan.
- Berkendara di daerah dingin
- Mesin idling dalam waktu lama atau sering perjalanan jarak pendek terutama pada cuaca dingin.
- Sering melakukan pengereman mendadak
- Digunakan untuk menderek trailer
- Digunakan sebagai taksi atau sebagai kendaraan sewaan
- Lebih dari 50% dioperasikan di jalanan kota yang macet pada suhu panas sekitar 32 derajat atau lebih
- Lebih dari 50% dioperasikan pada kecepatan tinggi 120 km/jam atau lebih pada suhu panas sekitar 30 derajat atau lebih
- Dioperasikan dengan beban berlebihan
Penggantian pelumas ini dilakukan agar sistem transmisi tetap terlumasi dengan baik, karena pelumas juga memiliki masa pakai yang akan berkurang fungsinya seiring waktu pemakaian. Ketika melakukan penggantian oli transmisi, gunakanlah oli yang memang direkomendasikan oleh pabrikan mobil.
Pindahkan ke posisi N saat berhenti
Agar transmisi matik pada mobil tetap awet dan tahan lama sebaiknya perhatikan juga cara penggunaannya. Misalnya ketika berhenti di lampu merah atau macet yang cukup lama, ada baiknya posisikan tuas transmisi pada posisi netral (N). Sebaliknya, jika posisi tuas transmisi di posisi Drive (D) hal ini memicu kanvas kopling mobil terus bergesekan.
Hindari memindahkan tuas transmisi ke posisi Parking (P) ketika lampu merah atau berhenti sesaat, karena itu menimbulkan banyak gesekan ketika tuas transmisi dipindahkan lagi menuju posisi D. Posisi P sebaiknya hanya digunakan saat parkir saja.
Kenali tanda-tanda transmisi matik bermasalah
Ketika merawat mobil bertransmisi otomatis maka Anda juga harus mengenali tanda-tanda jika transmisi matik ini bermasalah. Pertama adalah ketika melakukan perpindahan tuas dari posisi P ke N, atau D, dan R apakah terasa kasar dan ada bunyi keras yang mengganggu. Kalau ada tanda-tanda seperti itu berarti sudah saatnya Anda melakukan pemeriksaan ke bengkel resmi.
Tanda lainnya ketika transmisi matik bermasalah bisa dilihat saat memasukkan gigi pada posisi transmisi D atau R kemudian lepas rem. Jika dalam kondisi normal, maka mobil akan langsung bergerak. Jika tidak langsung bergerak itu berarti ada sesuatu pada sistem transmisi matik mobil Anda.
Lakukan perawatan berkala di bengkel resmi
Seperti mobil pada umumnya, lakukan perawatan berkala untuk mobil bertransmisi otomatis di bengkel resmi. Hal ini karena di bengkel memiliki mekanik ahli yang mampu menangani berbagai masalah pada mobil lengkap dengan berbagai peralatan yang dibutuhkan.
Sumber : Mitsubishi-motors.co.id