
MINI Cooper Hidrogen Buatan BMW yang Mungkin Anda Lupakan
Otobandung – Hidrogen masih menjadi rencana BMW. Dengan rencana produksi mobil bertenaga hidrogen yang akan diluncurkan pada tahun 2028, perbincangan seputar bahan bakar alternatif di BMW Group kembali memanas. Sejauh ini, sebagian besar perhatian tertuju pada SUV Hidrogen iX5 —tetapi ini bukan pertama kalinya BMW menggunakan H₂. Bahkan, lebih dari dua dekade lalu, MINI diam-diam meluncurkan prototipe bertenaga hidrogennya sendiri.
Dan hasilnya jauh lebih keren dari yang Anda duga.MINI Cooper Hydrogen 2001: Eksperimen yang TerlupakanDiperkenalkan pada Pameran Motor Frankfurt tahun 2001, MINI Cooper Hydrogen tidak mengandalkan keajaiban sel bahan bakar seperti kendaraan listrik hidrogen masa kini. Sebaliknya, mobil ini menggunakan pembakaran internal kuno—hanya dengan hidrogen cair kriogenik, bukan bensin.
Di balik kapnya terdapat versi modifikasi dari mesin empat silinder 1,6 liter MINI, yang diadaptasi untuk membakar hidrogen berkat proses injeksi baru.Inilah triknya: alih-alih memanaskan hidrogen hingga suhu sekitar sebelum pembakaran (yang menjadi standar pada saat itu), para teknisi menyuntikkannya saat masih sangat dingin. Campuran udara-bahan bakar yang lebih padat itu meningkatkan efisiensi dan kinerja mesin, sehingga mendekati apa yang diharapkan pengemudi dari MINI berbahan bakar bensin biasa.
Bahkan pengemasannya pun cerdik. Alih-alih tangki silinder yang aneh yang menghabiskan ruang kabin, MINI ini menyelipkan tangki hidrogen berkontur di bawah jok belakang—yang tidak memakan lebih banyak ruang daripada tangki bensin biasa. Itu adalah salah satu contoh awal upaya membuat teknologi bahan bakar alternatif tidak terlihat oleh pengguna akhir.
Kisah hidrogen MINI tidak berakhir dengan konsep tahun 2001. Insinyur BMW terus mengembangkan ide tersebut, menggunakan hatchback Seri 1 dan bodi Clubman untuk menguji konfigurasi hidrogen hibrida. Salah satu prototipe yang sangat ambisius menggabungkan sel bahan bakar hidrogen 5kW kecil dengan superkapasitor dan motor listrik yang dipasang di belakang.
Hasilnya? MINI yang dapat menggerakkan roda belakangnya menggunakan listrik bersih di pusat kota, sementara roda depan tetap bertenaga mesin bensin konvensional. Bersama-sama, kedua sistem tersebut bahkan dapat menghasilkan tenaga penggerak semua roda dalam waktu singkat.
Hidrogen MINI Masa Depan?Tidak mungkin. Saat ini, ide MINI bertenaga hidrogen akan menjadi jalan memutar menuju elektrifikasi penuh. BMW sering menyatakan bahwa teknologi tersebut sebagian besar masuk akal untuk mobil yang lebih besar, jadi melihat MINI bertenaga hidrogen atau bahkan hatchback Seri 1 masih terlalu mengada-ada. Namun, sangat menyenangkan melihat bahwa proyek-proyek dalam negeri ini akhirnya berakhir di suatu tempat.
MINI Cooper Hydrogen 2001 bukanlah proyek pameran sains yang setengah matang. Itu adalah eksperimen teknik serius dengan potensi dunia nyata—dan dalam beberapa hal, itu melampaui zamannya. BMW Group telah lama percaya bahwa hidrogen dapat melengkapi kendaraan listrik baterai, dan dengan hidrogen kembali menjadi sorotan, masa depan akan menjadi menarik. MINI Cooper Hidrogen Buatan BMW yang Mungkin Anda Lupakan.
Sumber BMWBlog